langkahku
terhenti, tiba-tiba tatapku terpaku
hujan telah
menghentikan langkahku
seperti saat
mentari pergi berlalu kala meninggalkanku
aku hanya bisa
terpaku...
lalu angin yang
berhembus kencang coba memberi harap padaku
bahwa hujan dapat
berlalu dengan tiupan tiada henti
agar awan kelabu
segera beranjak dari langitku
langit nan cerah
membiru...
tapi ternyata,
walau hujan telah berlalu
hingga kini
mentari masih enggan menghangatkan hari-hariku
aku kembali
terpaku, membisu...
kini aku menyadari
bahwa mentari terlalu panas bagiku
ternyata yang aku
butuhkan hanya perapian dari tungku batu
agar kehangatan
itu tidak lagi pergi dari hidupku
hingga dingin
hujan tidak lagi menusuk jiwaku...
kini..bersama
deras hujan
aku menaruh harap
pada takdirku, pada dirimu ~